Yang Beruntung

Assalamualaikum,

Mudah-mudahan kita menjadi orang yang beruntung, tidak merugi. Ciri orang beruntung ada 4,  di dalam surat al-Asr
Allah SWT berfirman:

وَا لْعَصْرِ ۙ 
"Demi masa."
(QS. Al-'Asr 103: Ayat 1)

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الْاِنْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ ۙ 
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"
(QS. Al-'Asr 103: Ayat 2)

Allah SWT berfirman:

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوْا بِا لصَّبْرِ
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(QS. Al-'Asr 103: Ayat 3)

1. Menurut Imam Ibn Qoyyim orang yang beriman yaitu orang yang paham kebenaran, kenal kepada Alloh, kenal apa yang di perintahkan Alloh.

2. Orang yang mengamalkan kebenaran, beramal sholeh.

3. Orang yang saling berwasiat di dalam kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran, dan orang yang saling berwasiat dalam kesabaran.

Jadi walaupun punya apapun, sehebat apapun, klo tidak punya iman, rugi. Sehebat apapun yang kita lakukan kalau tidak jadi amal sholeh, rugi. 

Bisnis itu yang penting bukan uang, kalau nanti membuat usaha, bisnis. Yang penting bisnis itu bisa menguatkan iman, jangan sampai uang bertambah iman berkurang, rugi. Uang itu adalah Alloh yang menggenggam, Alloh yang membagikan kepada siapa yang Dia kehendaki, Alloh tahan, Alloh ambil sekehendak Alloh. Tugas kita dalam usaha itu bukan sibuk mencari uang, tapi menjemput rizki. Kalo mencari itu antara ada dan tiada, klo menjemput itu pasti ada, yang kita cari adalah keberkahannya. Jangan takut tentang rizki, selama ini pun kita di cukupi, dan pasti ada sampai kita mati,  jangan risau di hati, tentang rizki, karena sudah ada. Yang kita cari adalah berkahnya, kalo tentang rizki itu :
1. Jangan takut tidak punya rizki, tapi takut tidak punya berkah dari rizki yang ada karena salah niat, salah cara.

2. Jangan takut tidak punya rizki, tapi takut tidak punya syukur, klo sudah di beri tidak tau syukur, tidak jadi kebaikan rizki yang ada. 
3. Jangan takut tidak punya rizki, Tapi takut tidak punya sabar, ketika Alloh menahan rizki kita, ada waktunya di tahan, sekehendak Alloh, klo Alloh mau tahan, tahan saja. Rizki tidak berkaitan dengan kepintaran, klo hanya orang pintar yang dapat rezeki, lah kita bagaimana? Lah otak kita ini pintar tidaknya Alloh yang menentukan. Tidak semuanya diberikan kecerdasan yang tinggi. Kuda saja IQ nya terbatas, ada rizki nya. 

Jangan takut tidak punya rizki, takut la tidak punya ridho ketika rizki yang di titipkan kepada kita di ambil. Karena ada waktunya di ambil, di pindah ke yang lain. Kita harus ridha, ketika rizkinya di ambil harus ridho. 

Jadi, bisnis itu harus dapat meningkatkan kualitas kita menahan diri, kualitas sabar, sabar itu ada 3 tempatnya:
1. Sabar dalam taat kepada Alloh,
2. Sabar ketika menjauhi maksiat,
3. Dan sabar ketika menghadapi musibah. 
D
Jadi dalam usaha itu, kualitas kita itu harus bisa semakin sabar, ketika belum untung, ketika sudah untung harus sabar. Dengan pembeli harus makin sabar, jadi membuat kualitas kita makin indah, dan juga memperindah orang lain. Jadi keuntungan kita dalam bisnis:
1. Iman meningkat, 
2. Jadi pahala (amal sholeh)
3. Bisa ngajak orang jadi bener,
4. Kualitas kita makin tinggi.

Bisnis itu biasa sekali, untung rugi, maju, mundur, biasa. Bukan di sana untung kita, untung kita keyakinan kepada Alloh makin kuat, dengan bisnis pahala semakin melimpah, dakwah semakin menyebar, dan keuntungan kita juga kualitas kitanya menjadi semakin bagus.

Wassalamualaikum,

0 comments:

Post a Comment