Review: All You Can Eat - Jiganasuki (Paling Lengkap sejagad Raya)



Assalamualaikum, 

Kemarin kita sempat review All you can eat pertama, Hanamasa. Tapi, ternyata tren all you can eat restaurant ini sudah mulai berkembang dan mulai banyak. Kita nemuin restoran ini sekitar tahun 2017. Nawarin diskon besar, sehingga kita berminat untuk icip disana. Dan, setelah di bandingkan dengan Hanamasa, restoran ini jauh dari segar dan enak alias biasa aja. Jadi, kita menyimpulkan bahwa restotan ini tidak recommended untuk restoran all you can eat.

Nama restoranya ialah JIGANASUKI. Restoran ini setiap hari kelewatan kalau mau pulang kantor. Sehingga, suatu hari saat mau pulang, ada banner besar depan restoran ini ada diskon 80%. Karena kita nggak punya budget konglomerat tapi pengen makan ala konglomerat, makanya kami masuk aja dan mulai icip lagi masakanya. Dan hebatnya adalah mereka melakukan banyak perbaikan dari segi fasilitas dan menu serta daging yang memang menjadi magnet dari sebuah restoran all you can eat. Bahkan, bisa jadi penantang utama hanamasa dalam kancah restoran makan sepuasnya di kota Bandung.

Berikut rincian review dari kami yang sudah hampir 10 kali berkunjung kesini, dari tahun 2017 hingga sekarang:
  1. Pilihan Paket
Di Hanamasa, hanya ada satu harga. Dan adil, sama semua. Nah, disini ada beberapa paket yang menyesuaikan dengan budget kehiduoan kita sehari-hari. Pertama yaitu paket Bronze. Paket ini hanya menyediakan paket untuk Shabu saja, alias tanpa yakiniku alias tanpa daging. Lebar bayar 150 ribu hanya banyak makan air saja. Kedua, yaitu paket Silver. Dilanjut paket Gold. Kedua paket ini semuanya sudah bisa di ambil. Tapi, tidak bisa memasak daging paling enak disini yaitu Wagyu dan Karubi. Dan juga saat di Tepanyaki, Pilihannya hanya terbatas. Sementara paket tertinggi, yakni paket yang sering kami ambil ialah paket Diamond. Harganya 250 per manusia. Paket ini sudah tidak di ragukan lagi. Paling VIP. Dan tak ketinggalan ada daging iga super besar yang bisa di pesan di Tepanyaki. Jadi, sesuaikan dengan pilihan kantong anda.
  1. Yakiniku
Bedanya dengan Hanamasa ialah kalau daging yang akan kita bakar itu wajib di order, tidak bisa maen ambil sendiri. Kalau di bandingkan, memang, lebih fresh dan enak daging di Hanamasa. Tapi dari segi kepremiuman, disini jagonya, karena menyediakan Wagyu dan Karubi. Favorit kami disini ialah Karubi lada alias pedas yang bisa kami habiskan sebanyak 10 plates untuk satu orang. Astaghfirullahaladzim. Dan, saat membakar, pangangannya masih manual alias menggunakan pangangan di atas meja, belum otomatis yang masuk ke dalam meja seperti di Hanamsa. Jadi, kita harus agak jinjit atau berdiri untuk memasaknya. 
  1. Shabu
Bagian ini, kita akan di tawarkan beberapa sup yang bisa dipilih, Kita akan mendapatkan jumlah sup sesuai dengan paket yang dipilih. Untuk diamond sendiri, kita dapat dua sup. Dan kami memilih Tom Yum dan Beef. Satu asam satu asin. Sisanya, kita bisa ambil sendiri di kulkas untuk pelengkapnya. Seperti sayuran, jamur, daging, tahu sampai bakso. Tipsnya, jangan dulu rebus ini sebelum puas di yakiniku, karena akan kenyang di awal. 
  1. Tepanyaki
Nah, mirip dengan Hanamsa, ada spot untuk pesan langsung ke chef dan cook secara langsung. Jadi, bukan kita yang masak nya. Disini, banyak sekali pilihan yang bisa kita order sesuai dengan paket yang kita bayar di awal. Ads cumi, udang, wagyu, sate, tempura, onion ring dan lainnya, yang kita bisa request di masak dengan sayuran. Dan enaknya, pasaknnya bisa kita lihat secara langsung kalau cape babakaran di meja dan butuh berdiri biar tidak carangkeul. 
  1. Buffet
Yang paling membedakan antara Hanamasa dan Jiganasuki adalah dari pilihan buffetnya. Disini sangat banyak dan berkualitas. Di buffet ini makananya sudah jadi, alias sudah asak. Kita tinggal ambil aja. Ada dari chicken karage dan asakan lainya dari daging sapi. Tapi, saran kami jangan terlalu banyak. Nantinya akan membuat kenyang, dan sensasi babakarannya menjadi berkurang karena kekenyangan. Kami menyebut buffet ini adalah buffet hotel bintang tiga ke atas. Jadi, nggak ada ayam suwir yang suka ada di kondangan.
  1. Sushi Bar
Kemantapan lainnya dari Jiganasuki adalah adanya Bar khusus makanan berat yang paling kami jarang rasakan, yaitu Sushi. Karena terbuat dari nasi, makanya jarang di lahap. Bikin kenyang. Tapi, tampilanya menggoda mata untuk meraupunya masuk ke mulut. Semua jenis sushi ada disini. Dibiknkan langsung oleh chef sushi yang keren abis. Tontonan para wanita lah ya.
  1. Dessert
Again, i have to say why it should be the best itu karena ada dessertnya yang di letakkan secara instagramable. Menarik untuk dilihat, tapi kenyang ketika makan. Banyak pilihan kue mini yang aduh bisa bikin gila mata untuk makan, karena saking cantiknya. Belum lagi ada ice cream yang kita ambil sendiri. Dan ada pudding warna warni yang hobinya di tawarin sama pelayannya. Dan yang paling enak dari dessert ini ialah Panacotanya. Ajib pisan lah. Lebih enak dari panacotta yang di iklankan syahrini di TV. 
  1. Pancake
Seharusnya, ini kami simpan di bagian dessert. Tapi, mohon maaf kami pisahkan. Inilah dia, makanan yang selalu kami simpang sebagai penutup. Dan bisa dimakan lebih dari 3 pcs per manusianya, karena saking enaknya. Makanan itu adalah PANCAKE. Kami kasih tulisan tebal dan huruf besar karena memang lezatos mammamia. Tak ada pancake seenak ini di tempat lain. Apalagi di berikan ice cream dan keju. Udahlah, nggak mau pulang.

Sebenarnya, semua makanan yang ada dan disajikan di Jiganasuki bisa sangat ditiru oleh restoran all you can eat lainnya. Konsep ataupun jenis masakannya. Tapi, dari semuanya, poin penting dari Jiganasuki ialah mereka selalu melakukan PDLT, alias Perbaiki Diri Lakukan Yang terbaik. Selalu ada konsep baru yang fresh dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lama. Dan yang terbaik nya adalah mereka mengusung konsep SERVICE EXCELLENT. Semua pelayan sampai supervisornya sangat ramah dan memperlakukan pelangganya sebagai raja dan ratu. Bahkan, mereka menawarkan apapun yang ada disana untuk kami icip. Mereka ingin kami tidak pulang sebelum merasakan semuanya. Coba, mana ada restoran all you can eat di zaman now yang seperti ini?

Satu lagi, KITA DAPAT AIR PUTIH. Nikmat ini tak ada di all you can eat lainnya.

Jadi, selamat berkennyang ria, jangan lupa awali dengan Bismillah,


Wassalamualaikum,

Review: Sepatu Moncong Hiu - Nike Air Jordan Retro 5



Assalamualaikum,

Asa mimpi ketika dapat sepatu kelas konglomerat ada di jajaran rak sepatu di rumah. Karena asa lebar beli sepatu dengan harga segitu. Ujung-ujungnya setelah sampai di rumah, di simpan sampai momen yang tepat di pakai. Dan setelah satu tahun lebih 3 bulan alias 15 bulan, finally kaki ini merasakan rasanya berjalan menggunakan sepatu favorit para millenial. Ya, inilah sepatu Nike Air Jordan Retro 5.

Pertama kali di pakai ketika melakukan tugas dari sekolah ke Thailand, untuk mengikuti pelatihan Quality Assurance and Development selama seminggu di Bangkok. Niatnya sih make sepatu ini pas lag jalan-jalanya, sehingga sepatu Nike ini sangat membantu perjalanan menuju dan selama di Bangkok. 

Langsung ke reviewnya, sepatu yang hampang ini terkenal dengan motif gigi hiunya. Kalo dilihat dari sejarah, tahun 1990 Nike merislis Air Jordan 5 setelah pada tahun 1984 Nike merilis Air Jordan 4. Dikutip dari situs Nike nya, Air Jordan 5 merupakan pengembangan dari seri Air Jordan 4 yang banyak terdapat kesamaan antara kedua sepatu Air Jordan itu. Desainernya, Tinker Hatfield terinspirasi dari "Grey Nurse Shark" yang merupakan pesawat tempur milik Inggris pada saat perang dunia kedua. Pesawat itu mempunyai motif "gigi" ikan hiu yang berada di moncong pesawat. Nah, si moncong itu menjadi design dari mid sole sepatu Air Jordan 5. Dan bagi kami, itu yang membuat sepatu Air Jordan 5 ini menjadi sangat unik. 



Disis lainnya, Nike menambahkan teknologi baru yang lebih revolusioner yaitu "Icy Sole" yang katanya dapat menambah performa dari sepatu ini. Sepatu Air Jordan 5 adalah sepatu paling pertama yang memakai teknologi "Icy Sole" dari pada seri-seri Jordan sebeluumnya. Tapi tetep, "Icy sole" memiliki kelemahan yaitu bisa "Yellowing”. Itu adalah proses Icy Sole menjadi warna kuning karena proses oksidasi yang terjadi. Bahasa sundanya adalah Tai Hiangan.

Selama memakai sepatu ini, rasanya nyaman dan nggak berat, walaupun agak ribet saat memasang. Bagi kami yang baru pertama kali pakai sepatu Nike, biasanya banter paling mahal itu Nevada lah ya, ini kaya naik mobil Mercy, yang biasanya Avanza. Jadi, pake sepatu ini berlama-lama juga asa biasa aja, dan nggak berat kaya sepatu-sepatu KW di market place yang ngejual Nike tapi rasa sepatu 200ribuan. Jadi, harus hati-hati.

Bahan yang cukup halus dan desain yang aneh juga membuat kita yang memakainya menjadi sangat nyaman dan percaya diri. Karena ada sepatu yang mahal tapi tidak nyaman, ada juga yang murah tapi nyaman. Namun, sepatu retro 5 ini sangat nyaman dan bisa membangkitkan kepercayaan diri ketika memakainya. Bukan hanya karena label Nike nya, tapi karena desain moncong hiu nya yang membuat kaki begitu pas masuk ke dalam sepatu.

Tipsnya adalah pakailah sepatu-sepatu seperti ini ketika pada momen terbaik saja. Karena sayang kalau di pake hanya untuk main, pastinya akan di injak oleh teman - teman segeng anda, dan jadinya cepat rusak. 

Cukup sekian, Moga bermanfaat


Wassalamualaikum, Wr, wb

Hasil Quick Count Pilpres 2019: Penuh Drama



Assalamualaikum,

Lega. Akhirnya. Selesai. Finally. Kata kata tersebut mulai banyak di keluarkan oleh para millenials, terutama, karena hari ini akhirnya semua sudah selesai. Drama pemilihan presiden yang sudah di mulai dari sejak 2016, dilewati dengan pilkada Jakarta 2017, pilkada Jawa Barat 2018, dilanjut tahun ini. Drama media sosial dua kubu pun sudah selesai. Drama nyinyir antar pendukung selesai. Drama hoax selesai. Drama ketegangan selesai. Dan drama drama lain yang tidak terkuak ke media, seharusnya sudah selesai. 

Kontestatsi pilpres tahun ini memang sebuah rematch dari pilpres 2014 yang lebih tenang dan nyaman. Petahanan versus oposisi tahun ini memberikan banyak warna yang sangat bisa kita ambil hikmahnya. Dari mulai yang positif hingga ke hal yang harus kita renungi semua. Bahkan, membuat mata melek bagi generasi millenial yang dikenal apatis atau kata gaulnya ialah swing voters alias pemilih yang tidak berkubu. Jadi drama dan warna apa saja yang terjadi selama kontestasi pilpres tahun ini?
  1. Drama Pilkada Jakarta dan Jawa Barat
Sekilas sebenarnya tak ada hubunganya antara pilpres tahun ini dengan pikada Jakarta dan Jawa Barat. Tapi, kalau di tilik tilik lebih dekat, dua pilkada serentak tersebut adalah awal mula genderang besar pilpres dimulai. Dari sini mulai terlihat mana pendukung pemerintah mana oposisi yang tugasnya mengkritik pemerintah. 

Dimulai dengan kasus Ahok, sampai adanya aksi 411 dan 212, kalahnya ahok di Jakarta dan menangnya Ridwan Kamil di Jawa Barat menjadikan posisi seimbamg. Sudah rahasia umat ketika Anis Baswedan adalah produk oposisi dan Ridwan Kamil adalah produk pemerintah. Dan, Jakarta serta Jawa Barat adalah lumbung suara terbesar di indonesia saat ini. Jadi, bersiap dengan drama drama berikutnya.
  1. Drama Terbentuknya Dua Kubu
Setelahnya, mulai terlihat dan mulai terbentuk yang namanya koalisi. Partai partai mulai menentukan sikap. Sebenarnya bodo amat siapa aja partai yang menjadi pendukung masing masing ya, tapi ternyata hal tersebut tetap jadi drama yang rame banget di bumi Indonesia.

Mulai dari pengkoalisian sampai ke drama penentuan calon wakil presiden. Karena da udah tahu siapa capresnya, jadi riwehnya ke cawapres. Perlu banget sampai 3 bulan penentuan cawapres ini, sampai drama ini membuat para pegiat media sosial mulai jengah. Bukan tanpa alasan, karena portal media di dominasi oleh berita berita itu. Sampai pada akhirnya, Jokowi dan timnya memilih KH Ma’ruf Amin yang menggantikan Mahfud MD yang paling santer di dengar. Sementara Prabowo mengejutkan dengan menarik Sandiaga Uno dari kursi wagub Jakarta sebagai pasanganya. Padahal yang digadang gadang adalah ulama yang akan menjadi pasanganya. Ini malah kebalik. Drama lagi dimulai.

Ini menjadi perbincangan pula karena banya ulama yang akhirnya beda pendapat. Dan startnya adalah dari sini. TGB yang awalnya tim Prabowo, berpaling ke Jokowi yang disusul Ustad Yusuf Mansyur. Sementara tim Ijtima ulama yang terdiri dari Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdul Somad dan Aa Gym masih konsisten berada di belakang Prabowo, walaupun baru terbuka memberikan dukunganya di hari terakhir kampanye. Another good strategy!
  1. Drama Perang Media Sosial
Ini yang terjadi bahkan sampai saat ini. Adu opini dan fakta terus di lakukan oleh dua belah kubu. Sehingga, Ini menjadi keluhan para millenials karena begitu menguasai seluruh media sosial. Sudah rahasia umum ketika thread twitter beberapa kali trending untuk pilpres. Belum lagi berita berita yang tersebar di facebook dan whatss app. Ini yang memang menguji kesabaran, karena tidak semua berita yang di share di media sosial itu benar sesuai fakta. 
  1. Drama Hancurnya Silaturahmi
Hal yang paling terasa oleh diri ini ialah hancurnya silaturahmi antara keluarga, sahabat, rekan kerja, guru dan murid, mahasiswa dan dosen serta antar suku dan masyarakat. Bagi saya, ini pertama kalinya sebuah kontestasi bisa sangat memisahkan satu dan dua pihak. Contohnya banyakkkk. Mungkin yang baca sekarang juga punya kerabat yang akhirnya pa baed baed alias saling menjauh karena ada yang mendukung Jokowi, ada yang mendukung Prabowo. Ada pula dosen dan mahasiswanya yang adu argumentasi di facebook. Padahal sebelumnya mereka berdua akrab. Atau drama di keluarga yang beda opini dan pendapat juga terhadap dua kubu. Ku tak mengerti, mengapa syaiton begitu punya akses kuat untuk membuat manusia manusia di Indonesia saling menjauh.
  1. Drama Kampanye Hitam dan Hoax
Nah ini salah satu penyebab kenapa banyak yang akhirnya saling menyerang. Yaitu maraknya kampanye hitam dan tersebarnya berita hoax yang membuat banyak orang terpengaruh. Bukan sehari dua hari, tapi setiap menit, kampanye hitam dan hoax menghiasi beranda media sosial kita. Ini sudah terjadi saat belum dilaksanakan kampanye terbuka.

Setelah kampanye terbuka resmi dilaksanakan, drama lagi terjadi. Belum hilang dari ingatan ada kampanye luar biasa besar di GBK oleh Prabowo tanggal 7 april. Jutaan manusia berkumpul dari jam 3 subuh sampai jam 10 pagi. Dilawan sepekan kemudian oleh tim Jokowi dengan konser putihnya yang menggandeng banyak public figure untuk bersama dalam kampanye. What an insane rivalry!
  1. Drama film “Sexy Killers”
Dalam pilpres 2019, siapapun berhak untuk ambil momentum termasuk kami dalam menulis tulisan ini. Termasuk juga film dokumenter “Sexy Killers” yang sangat sexy karena mampu menjadi pembeda jelang hari pencoblosan. Para millenial dibuat galau karena setelah meninton film ini dua hari sebelum pemcoblosan makin menasbihkan diri untuk golput. Tersurat dalam film tersebut semua capres dan cawapres teelibat sebuah projek yang mendzhalimi rakyat kecil. Sehingga, tidak ada kata maaf dari para millenials untuk setiap kandidat. Kan makin riweh ini mau nyoblos juga. Sampai akhirnya film ini beredar luas, tidak ada yang tahu ke arah mana para millenials berpihak. Wallahualambissawab. Yang pasti mah film ini makin naik, subscribers nambah dan siap dapat uang banyak. Good strategy, anyway!
  1. Drama Quick Count
Seharusnya hari ini sudah beres semua. Tapi baru mau publish ini tulisan, drama lain terjadi. Yakni drama hasil quick count alias perhitungan cepat. Millenials kembali harus geleng-geleng kepala atas setiap detik yang terjadi hari ini. Beranda media sosial kita diisi dengan hasil quick count di TV yang tidak sesuai dengan hasil quick count media lain. Banyak yang menganggap quick count ini tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga, hingga detik ini media kubu Masih saling claim bahwa mereka pemenangnya.  Kami pun lelah dengan semua ini.

Sampai tulisan ini di posting, ternyata drama belum selesai. Seharusnya tulisan ini bisa jadi penutup drama dari semua drama pilpres kali ini. Tapi Allah punya rencana lain agar para millenials tetap bersabar dengan semua kehidupan dunia yang fana ini. Siap?

Hayu ah ngadua ka gusti nu agung


Wassalamualaikum,

Perjalanan Menakjubkan di Bromo



Assalamualaikum, 

Memulai perjalanan jauh adalah idaman semua manusia di dunia ini karena kita bisa mengalami pengalaman yang berbeda ketika kita bisa mengunjungi tempat yang berbeda. Apalagi, tempat tersebut jauh dari hometown. Selain itu, bisa menjadi sarana refresh dari banyaknya kerjaan dan tugas yang menghadang di depan mata. 

Tahun 2014, perjalanan jauh kembali kami hadapi dengan banyak tantangan dan pengalaman. Tujuannya adalah refresh dari beresnya tugas beroganisasi saat itu. Pencarian teman yang sesuai visi dan misi untuk perjalanan adalah penting karena kita akan bersama mereka dalam waktu yang cukup lama. Dan, destinasi utama kami ialah Bromo. Transportasi utama kami ialah kereta. Alhamdulillah, saat itu subsidi kereta belum di cabut, sehingga alasan utama kenapa kita memilih kereta adalah karena murah. 

Akhirnya, kami berenam sepakat untuk melakukan perjalanan. 3 IKhwan dan 3 Akhwat. Seimbang. Berikut tips dan pengalaman yang di alamai saat itu agar bisa jadi acuan perjalanan bagi para pembaca.
  1. Penentuan Destinasi
Sebelum kita memulai segalanya, yang harus di lakukan adalah penentuan destinasi. Kita tidak bisa menghitung keuangan transportasi dan tiket serta makan serta konsumsi kalau kita belum sepakat terkait dengan destinasi. Ini menjadi hal paling sulit karena banyak pilihan yang bisa di pilih. Belum lagi ada enam otak yang bersatu dan membutuhkan pemimpin yang memutuskan. Perlu beberapa pertemuan sebelum akhirnya menemui kata sepakat. Dan, pada akhirnya kami memilih destinasi utama yakni Bromo, Kota Batu Malang, Museum Angkut dan Monumen Gumul Kediri. Jadi, kita mengelilingi 3 kota di Jawa Timur dalam satu waktu.

Setelah penentuan tujuan, kita harus gercep dalam membooking tiket kereta karena biasanya itu akan habis cepat kalau kita membelinya menjelang keberangkatan. Keuntungan lainya ialah kita bisa memilih tempat duduk yang bisa di pesan sesuai keinginan, sehingga tidak berjauhan satu sama lain. Kebayang, kalau di kereta kita saling berpisah tempat duduk selama 32 jam. 

Setelah selesai semua destinasi dan pembookingan, langkah selanjutnya ialah memasukan destinasi tersebut kedalam rundown. Udah kaya kegiatan organisasi aja nya. Tapi, ternyata itu teh penting, karena di perjalanan suka banyak yang nanya, sekarang kita kemana, ngapain dan buat apa. Namun, rundown itu tidak harus detail, yang penting hanya ada waktu dan destinasi. Ini juga harus di sesuaikan dengan jadwal kereta yang sudah kita booked. Hasil dari tips pertama ialah sebuah rundown dan tiket kereta yang sudah di booked.
  1. Rapat Anggaran
Berikutnya, setelah rundown sudah selesai, kita harus merapatkan 6 orang ini untuk berdiskusi soal anggaran. Hal paling sensitif karena banyak yang nggak mau menanggung biaya tambahannya. Yang dirapatkan ialah diluar dari tiket yang sudah di booked. Jadi, modal awal yang harus di lakukan adalah pembelian tiket. Itu pun penuh dengan ekstra tenaga karena penagihan uang yang sangat sulit.

Rapat sesungguhnya ialah rapat tentang transportasi internal di Jawa Timur, Penginapan dan Konsumsi. Berikut rincian yang kami masih ingat:

Jenis Pengeluaran
Harga
Frekuensi
Total
Sewa Angkot dari Stasiun menuju Bromo
500000
1
500000
Penginapan di Bromo
5000000
2
1000000
Sewa Jeep PP
1000000
1
1000000
Sewa Angkot dari Bromo ke Kota Malang
500000
1
500000
Penginapan di Kota Malang
300000
1
300000
Tiket Masuk Museum dan Alun-Alun
75000
1
75000
Konsumsi per Hari
30000
6
180000
Total


3555000

Total di atas sebenarnya hampir 4 juta, tapi lupa lagi apa yang belum. Mohon maaf.
Total di atas dibagi 6 orang, yakni menjadi 592500. Total uang ini yang harus di bawa selama 4 hari perjalanan di 3 kota di atas. Konsumsi kenapa bisa murah? Karena iti dihitung perharinya hanya 30000 yang dibagi 3 makan alias 10000 per sekali makan. Itu menjadi murah karena kita banyak bawa persediaan dari Bandung, seperti Kentang Mustofa dan tempe orek serta abon yang mampu bertahan sangat lama. Walaupun di akhir perjalanan ini, kita udah nggak mau lagi menyentuh makanan-makanan tersebut.
  1. Destinasi 
Yang paling rame dalam perjalanan memang sepertinya ialah saat perjalanan di keretanya karena itulah momen di mana kita bisa menemukan banyak keseruan selama kurang lebih 32 jam perjalanan. Memulai kehidupan dati Stasiun Kiaracondong, Stasiun khusus kereta api ekonomi, kita berhenti di Staisun Kediri. Setelah itu melanjutkan ke Malang menggunakan kereta lokal dari Kediri. Sesampainya di Kediri, kita langsung mencari transportasi menuju ke Bromo. Banyak penawaran spesial dari para masyarakat lokal, tapi kita harus bijak memilih, bijak karena uang yang sedikit. Dan jangan sampai tertipu dengan harga yang murah tiba-tiba naik saat perjalanan. 


Sampai di kawasan Bromo ialah malam hari. Langsung mencari tempat penginapan saat itu juga, karena nggak ada pencarian Online yang masuk budget. Luar biasanya kita memilih sangat jauh dari kawasan Bromo nya. Sehingga kita dapat penginapan cukup murah. Langsung tidur saat itu karena capek dan harus bangun lagi jam 1 subuh untuk persiapan menuju Bromo jam 2. Sebelum tidur sudah menyewa jeep yang akan kita pakai. Sekali lagi harus ingat karena ada jeep yang bulak balik, ada yang sekali berangkat saja. Kita memilih yang sekali antar. Sehingga, kita ambil resiko pulang dari gunung harus dengan jalan kaki.

Jam 2 pagi kita di jemput jeep. Langsung di antar ke tempat paling tinggi untuk melihat sunrise di atas bromo dan semeru. Ini yang paling menabjubkan. Sampai sekitar pukul 3.30 pagi, kita riweh karena nanti sholat subuh gimana tapi tetep pengen liat sunrise. Akhirnya, memilih sunrise dulu lalu sholat subuh di tempat yang paling bersih di atas. Bagus banget alhamdulillah. Kita kesana pada saat waktu yang tepat, karena gradiasi sunrise nya begitu indah, belum lagi wedus gembel yang keluar dari Bromo dan Semeru membuat pemandangan menakjubkan selama kurang lebih satu jam. Tips nya adalah cari spot paling bagus dan mau berdesakan dengan pengunjung lain. Bodo amat ya,


Setelah itu turun dan masih di antar jeep. Hebatnya kami, jeep langsung pergi meninggalkan kami di padang pasir bromo. Kami pun naik ke puncak bromo menggunakan tangga, berfoto di sana, lalu turun lagi menyusuri padang pasir, berfoto, mencari bukit teletubies, nggak nemu, memutuskan untuk pulang. Dari sini perjalanan di mulai. Berjalan kaki berkilo kilo menuju penginapan. Menyusuri padang pasir sampai menemui jalan keluar. Dari jalan yang hanya satu itu, menyusurinya sampai pengkor menuju penginapan. Total dari berjalan kaki menghabiskan waktu 2 jam dengan istirahat dan jama’ sholat dzuhur dan ashar. Sampai di rumah langsung tidur, dan bangun menjelang magrib. 

Esok paginya, perjalanan di lanjutkan ke kota Malang. Membawa koper dan tas ransel besar, membuat punggung semakin berat. Jarang liat angkot, sampai harus nebeng ke kol buntung yang ada embe nya. Sampai di museum angkut dan taman permainan yang saya lupa namanya, nggak masuk, karena keuangan menipis alias tidak di anggarkan. Alhamdulillah saja udah nyicipin dinginya kota batu malang.

Esoknya langsung ke staisun melanjutkan perjalanan menuju Kediri. Disana tidak langsung naik kereta menuju Bandung. Harus menunggu lagi. lumayan lah untuk menyicipi Gumul alias Gerbang Paris di Kediri, dan menyewa tempat penginapan untuk sehari karena barerat bawa tas dan koper. Dan tiba akhirnya jam pulang. 



Akhirnya, perjalanan ini memang sangat melelahkan. Kalau nggak punya mental bagus akan sangat sulit menahan diri dalam mengambil keputusan. Untungnya, tetap yang paling penting adalah dokumentasi. Alhamdulillah banyak foto instagramable yang tidak mungkin tidsk untuk tidak di upload di media sosial.

Good luck, 

Selamat mencoba,

Wassalamualaikum,

Peran Guru Millenial Zaman Now



Assalamualaikum, 

Menjadi guru zaman now memang sangat jauh berbeda dengan zaman lampau. Sudah saatnya mengganti frase “Dulu mah murid teh ga gini” menjadi “Saya mengajar murid yang berbeda saat ini”. Hal ini sering sekali terlontar dari banyak guru yang sering melihat muridnya tidak sopan, tidak mengerjakan PR, ataupun cuek bebek tidak mau salam karena membandingkan apa yang ia alami ketika menjadi murid saat zaman dulu, lebih tepatnya sebelum zaman millenial muncul yaitu sebelum masuk ke tahun 2000. 

Kami pun juga sesekali sering membandingkan hal tersebut. Tapi setelah di pikir pikir, hal ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Murid zaman sekarang tidak bisa kita paksa untuk bisa sama behaviournya seperti kita murid zaman dulu. Karena zaman sudah merubah. Kuncinya adalah guru lah yang harus menyesuaikan dengan zaman sekarang. Kita yang harus mampu mengerti apa yang terjadi saat ini, dan lebih banyak mencari ilmu untuk bisa menjadi guru millenial yang mengajari murid millenial atau lebih dikenal dengan Generasi X.

Jadi, kita harus punya banyak strategi untuk bisa berinovasi dalam mengajar di kelas. Karena saat ini peran guru sudah sedikit bergeser. Dahulu. guru lebih sering menerangkan dengan cara ceramah, dan murid wajib patuh dan sopan kepada guru. Saat ini agak sedikit berbeda. Ini ulasan sedikit dari peran guru zaman sekarang:
  1. Menjadi Seorang Pengajar
Ini adalah tugas dan peran guru yang tak tergantikan, menjadi seorang pengajar. Menyiapkan bahan ajar, mencari informasi yang berkaitan dengan pembelajaran, menulis RPP, menulis bahan evaluasi, membuat sebuah media dan mengajarkannya kepada murid di kelas. Ini adalah tugas alamiah seorang guru. Walaupun tugas alamiah ini menjadi sangat complicated but excited dengan kurikulum 2013 revisi 2017 yang membuat tugas administrasi guru sebagai seorang pengajar menjadi sangat banyak. Namun, kami melihat ini adalah ingredientsnya seorang guru. Jadi, sebelum bertempur, seorang guru harus bisa menyiapkan amunisi-amunisinya.
  1. Menjadi Seoarang Fasilitator
Inilah dia, peran utama seorang guru saat ini, yaitu menjadi SEORANG FASILITATOR. Saya tuliskan dengan huruf besar dan bold karena memang tugas utama guru saat ini ialah memfasilitasi pelajaran kepada muridnya. Dahulu, guru adalah sumber ilmu. Apa yang murid tidak ketahui, gurulah yang akan menjawabnya. Sekarang, muridlah fokusnya. Semua sumber ilmu ada di murid langsung. Semua kegiatan belajar mengajar ada di murid juga. Sampai ke evaluasi harian pun berasal dari muridnya. Ini disebut dengan Students-centered, menggantikan metode ceramah Teacher-centered.

Tugas ini sangat berat atau lebih berat dibandingkan dengan hanya sebagai pengajar saja. Ini dibuktikan dengan banyaknya media dan alat belajar yang harus di siapkan. Buku dan spidol bukan jadi alat utama dalam kegiatan belajar mengajar di kelas saat ini. Singkatnya, ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru memfasilitasi pelajaran dengan mempersiapakan bahan ajar, media pembelajaran dan alat ukur evaluasi. Sementara yang mengerjakanya adalah muridnya langsung. Kemana gurunya? Guru akan lebih sering berkeliling kelas untuk memantau aktivitas para muridnya. Dari mulai mengawali diskusi, menyelesaikan sebuah masalah dan menghasilkan sebuah hasil pembelajaran baik berbentuk tugas ataupun projek.

Dalam menjadi fasilitator, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif karena nantinya, di setiap pertemuan, murid akan menjadi lebih aktif dan bertanya tentang aktivitas pembelajaran berikutnya. Murid akan berekspektasi bahwa kegiatan pembelajaranya harus berbeda dengan pertemuan selanjutnya. Sehingga, dibutuhkan waktu yang lebih banyak dan usaha berat yang di lakukan oleh guru sebelum memulai pembelajaran di kelas. Belum lagi, guru harus mempunyai informasi yang banyak dan pastinya up to date agar tidak terbelakangi oleh murid yang akses informasinya bisa sangat lebih cepat,

Namun, output belajar dari peran guru ini ialah menghasilkan murid yang lebih cerdas karena mereka belajar untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain, mereka tidak hanya belajar tentang sebuah pelajaran, tapi mereka juga belajar berdiskusi dan memecahkan sebuah masalah.
  1. Menjadi Penjaga Gawang
Akses informasi yang cepat tidak bisa kita elakkan lagi. Baik dan buruknya akses informasi tersebut sangat berpengaruh besar terhadap gaya hidup dan behaviour murid di sekolah. Ini menjadi lumrah, karena kita tidak bisa membatasi murid untuk tidak mempunyai smartphone atau bermain dengan gadget mereka di sekolah. Sehingga, peran guru lainnya zaman now ialah menjadi seorang ‘keeper’ alias penjaga gawang. Disini tugasnya ialah memberitahun kepada muridnya terkait efek negatif dari setiap akses informasi yang didapat. Memberikan motivasi lebih dengan gaya hidup yang baik. Kunicinya hanya satu ialah istiqomah dalam menasehati muris-murid kita tersebut. Guru tidak boleh bosan meskipun nantinya murid akan lebih banyak cuek dan nyinyir. Tapi, setidaknya tugas kita dalam membentengi murid dari hal negatif sudah kita kerjakan. Kunci spesial lainnya ialah kita harus up to date dengan informasi juga, karena kita tidak bisa memberi nasehat dan hikmah dari setiap informasi dan pengalaman kalau kita belum membaca dan merasakannya.
  1. Menjadi Seorang Katalisator
Salah satu peran vital lain seorang guru saat ini ialah menjadi seorang Katalisator atau saya menyebutnya dengan “pencari bakat”. Zaman saat ini, murid murid perlu dirangsang dengan kegiatan luar kelas agar tidak bosan. Dan kegiatan luar kelas ini di antaranya adalah lomba dan kompetisi. Tugas guru disini ialah mencari bakat terpendam dari masing-masing murid. Ini menjadi penting, karena tidak semua yang berbakat terlihat dan percaya diri. Bahkan sebaliknya, yang tidak terlalu berbakat malah menjadi paling menonjol. Bila berhasil menjalankan peran ini, guru akan lebih dekat dengan muridnya, bahkan lebih terbuka di banding ketika kegiatan belajar mengajar.

Jadi, pertanyaan “ko murid zaman sekarang mah begini” seharusnya sudah tidak ada lagi, karena kita tidak bisa memutar balikan zaman ke zaman dulu, atau menghadirkan lagi guru zaman dulu yang terkenal galak ke murid zaman sekarang yang lebih ‘freedom’ karena akan bertolak belakang. Polisi dan undang-undang perlindungan anak bisa jadi ancaman bagi guru jika kita masih melakukan cara sama seperti gutu kita dulu. Caranya ialah simple, dengan menjadi teman dan sahabat dari murid kita tapi tetap tahu batasan antara guru dan murid bisa menjadi solusi dalam menyelematkan generasi X yang akan menjadi penyelamat bangsa di masa yang akan datang.

Semoga bermanfaat,

Jazakallah,


Wassaalamualaiikum,

Review: All You Can Eat - Hanamasa

Assalamualaikum, 

Sejak SMP hati ini udah nggak kuat pengen banget nyobain sebuah restoran yang terkenal karena kepuasanyya dalam makan besar. Bertajuk makan sepuasnya alias ALL YOU CAN EAT, restoran ini menyihir semua manusia untuk datang dan makan seenak perutnya saja. Apa daya saat itu. Bekel 5000 per hari nggak cukup untuk membuat nafsu ini terpuasi. 80 ribu per orang menjadi halangan dan cobaan besar. Perlu puasa satu bulan untuk menciptakan mimpi masuk kesana. Hanya lewat dan melihatnya dari depan pun sungguh sudah membuat bahagia. 

Hanamasa, nama restoranya. Siapa yang tidak tahu. Anak gaul Bandung wajib singgah disitu, anak gaul yang uangnya miliaran rupiah ya. Yang enggak mah tetep, maksimal hanya di Bober Cafe. 

Bertahun-tahun setelahnya, nama restoran tersebut masih harum saja. Zaman SMA dilalui, belum sempat juga masuk. Zaman kuliah, ribet dengan kegiatan kampus, nggak sempat ingat restoranya. Zaman awal kerja, kayanya sudah lupa dengan namanya. Sebelum akhirnya bertemu dengan duo raja dan ratu makan, Pa Gun Gun dan Ceu Ulfah alias Wa Jombs. Ingatan dan memori indah dulu kembali harum. Dan akhirnya, pada tahun 2017, mimpi menjadi kenyataan, karena berhasil menginjakan kaki di restoran impian tersebut. Sampai saat ini sudah hampir lebih dari 10 kali, perut ini merasakan keknyangan karena makanan yang disajikan sepuasnya tersebut. Ini kubagikan review singkatnya:

Satu hal sebelum kita makan disini ialah siapkan waktu yang cukup banyak. Selain karena bisa sepuasnya, karena biasanya, pada saat libur atau weekend, kita akan dihadapkan dengan waiting list yang cukup banyak. Yang kami tahu, tidak ada pembookingan melalui telepon, sehingga harus daftar terlebih dahulu ke waitressnya. Kenapa hanya waitress? Karena yang unik disini adalah semua pelayannya wanita. Mungkin yang laki laki hanyalah chef nya saja. Begini selak beluk makanan yang ada di Hanamasa:



  1. Yakiniku
Dari namanya sudah diketahui, bahwa bagian ini adalah yang berisi dadagingan alias makanan mentah yang bisa kita bakar sendiri. Mengambil konsep pembakaran di meja sendiri, jadi para pencinta kuliner mendapatkan pengalaman yang sangat seru ketika membakar daging-daging tersebut. Dan, yang harus kita apresiasi adalah daging dari yakiniku ini hampir semuanya fresh, karena di sajikan tidak terlalu banyak di buffet nya. Ketika habis, sudah pasti akan diisi ulang secara langsung oleh pelayannya. Banyak macam daging disini, dari ayam sampai beef. Walaupun daging-daging premium seperti karubi dan wagyu belum tersedia disini. 

  1. Shabu
Dari namanya, bagian ini ialah ingredients yang dibutuhkan untuk sup panas yang disediakan untuk masing-masing orang yang datang. Kita akan difasilitasi kompor tersendiri untuk merebus banyak shabu disini, dari mulai tahu, daging, baso, sayuran, jamur sampai ke kerang. Tidak ketinggalan udang dan cumi. Pokonya it is all about seafood. Dan ada tiga jenis sup yang bisa dipilih oleh masing-masing customer.

  1. Tepanyaki
Bagian ini yang menjadi favorit, karena ini di masak langsung oleh chef dan cook nya. Kalau yakiniki dan shabu, kita harus berjibaku sendiri, di area ini semuanya harus by order. dan hasilnya pasti beda. Enak banget. Yang paling sering kita pesan ialah kulit ayam, cumi, udang, sosis dan sapi. Semuanya kebanyakan di bakar. Namun dengan bumbu yang merupakan khas Hanamasa.

  1. Minuman
Kecewanya, tidak ada air putih disini. Jadi, kita harus puas dengan minuman manis yang pastinya membuat kenyang. Jadi males kan reviewnya, secara kami adalah pencinta air putih, dan itu harus bayar.

  1. Dessert
Untuk dessert cukup banyak walaupun tidak banyak pilihan. Mereka fokus ke makanan penutup asli sunda dari mulai cangkaleng, pisang aroma, jelly, puding dan sampeu yang dibalut air santan. Kami selalu menutup makan disini dengan ice cream khas Hanamasa yang memang sangat enak. Tapi, tempatnya bukan di dessert, di bagian Tepanyaki

Nah, begitulah pengalaman diri ini mengexplore restoran impian sejak SMP. Sekarang harganya mecapai 160 ribu rupiah, itu belum termasuk pajak dan service, sehingga untuk satu orangnya, kita harus mengeluarkan kocek hampir 200 ribu lah, termasuk minuman yang di pesan dan biaya parkir.

Selamat mencoba

Jazakallah,


Wassalamualaikum, 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More