Showing posts with label Travelling. Show all posts
Showing posts with label Travelling. Show all posts

Perjalanan Menakjubkan di Bromo



Assalamualaikum, 

Memulai perjalanan jauh adalah idaman semua manusia di dunia ini karena kita bisa mengalami pengalaman yang berbeda ketika kita bisa mengunjungi tempat yang berbeda. Apalagi, tempat tersebut jauh dari hometown. Selain itu, bisa menjadi sarana refresh dari banyaknya kerjaan dan tugas yang menghadang di depan mata. 

Tahun 2014, perjalanan jauh kembali kami hadapi dengan banyak tantangan dan pengalaman. Tujuannya adalah refresh dari beresnya tugas beroganisasi saat itu. Pencarian teman yang sesuai visi dan misi untuk perjalanan adalah penting karena kita akan bersama mereka dalam waktu yang cukup lama. Dan, destinasi utama kami ialah Bromo. Transportasi utama kami ialah kereta. Alhamdulillah, saat itu subsidi kereta belum di cabut, sehingga alasan utama kenapa kita memilih kereta adalah karena murah. 

Akhirnya, kami berenam sepakat untuk melakukan perjalanan. 3 IKhwan dan 3 Akhwat. Seimbang. Berikut tips dan pengalaman yang di alamai saat itu agar bisa jadi acuan perjalanan bagi para pembaca.
  1. Penentuan Destinasi
Sebelum kita memulai segalanya, yang harus di lakukan adalah penentuan destinasi. Kita tidak bisa menghitung keuangan transportasi dan tiket serta makan serta konsumsi kalau kita belum sepakat terkait dengan destinasi. Ini menjadi hal paling sulit karena banyak pilihan yang bisa di pilih. Belum lagi ada enam otak yang bersatu dan membutuhkan pemimpin yang memutuskan. Perlu beberapa pertemuan sebelum akhirnya menemui kata sepakat. Dan, pada akhirnya kami memilih destinasi utama yakni Bromo, Kota Batu Malang, Museum Angkut dan Monumen Gumul Kediri. Jadi, kita mengelilingi 3 kota di Jawa Timur dalam satu waktu.

Setelah penentuan tujuan, kita harus gercep dalam membooking tiket kereta karena biasanya itu akan habis cepat kalau kita membelinya menjelang keberangkatan. Keuntungan lainya ialah kita bisa memilih tempat duduk yang bisa di pesan sesuai keinginan, sehingga tidak berjauhan satu sama lain. Kebayang, kalau di kereta kita saling berpisah tempat duduk selama 32 jam. 

Setelah selesai semua destinasi dan pembookingan, langkah selanjutnya ialah memasukan destinasi tersebut kedalam rundown. Udah kaya kegiatan organisasi aja nya. Tapi, ternyata itu teh penting, karena di perjalanan suka banyak yang nanya, sekarang kita kemana, ngapain dan buat apa. Namun, rundown itu tidak harus detail, yang penting hanya ada waktu dan destinasi. Ini juga harus di sesuaikan dengan jadwal kereta yang sudah kita booked. Hasil dari tips pertama ialah sebuah rundown dan tiket kereta yang sudah di booked.
  1. Rapat Anggaran
Berikutnya, setelah rundown sudah selesai, kita harus merapatkan 6 orang ini untuk berdiskusi soal anggaran. Hal paling sensitif karena banyak yang nggak mau menanggung biaya tambahannya. Yang dirapatkan ialah diluar dari tiket yang sudah di booked. Jadi, modal awal yang harus di lakukan adalah pembelian tiket. Itu pun penuh dengan ekstra tenaga karena penagihan uang yang sangat sulit.

Rapat sesungguhnya ialah rapat tentang transportasi internal di Jawa Timur, Penginapan dan Konsumsi. Berikut rincian yang kami masih ingat:

Jenis Pengeluaran
Harga
Frekuensi
Total
Sewa Angkot dari Stasiun menuju Bromo
500000
1
500000
Penginapan di Bromo
5000000
2
1000000
Sewa Jeep PP
1000000
1
1000000
Sewa Angkot dari Bromo ke Kota Malang
500000
1
500000
Penginapan di Kota Malang
300000
1
300000
Tiket Masuk Museum dan Alun-Alun
75000
1
75000
Konsumsi per Hari
30000
6
180000
Total


3555000

Total di atas sebenarnya hampir 4 juta, tapi lupa lagi apa yang belum. Mohon maaf.
Total di atas dibagi 6 orang, yakni menjadi 592500. Total uang ini yang harus di bawa selama 4 hari perjalanan di 3 kota di atas. Konsumsi kenapa bisa murah? Karena iti dihitung perharinya hanya 30000 yang dibagi 3 makan alias 10000 per sekali makan. Itu menjadi murah karena kita banyak bawa persediaan dari Bandung, seperti Kentang Mustofa dan tempe orek serta abon yang mampu bertahan sangat lama. Walaupun di akhir perjalanan ini, kita udah nggak mau lagi menyentuh makanan-makanan tersebut.
  1. Destinasi 
Yang paling rame dalam perjalanan memang sepertinya ialah saat perjalanan di keretanya karena itulah momen di mana kita bisa menemukan banyak keseruan selama kurang lebih 32 jam perjalanan. Memulai kehidupan dati Stasiun Kiaracondong, Stasiun khusus kereta api ekonomi, kita berhenti di Staisun Kediri. Setelah itu melanjutkan ke Malang menggunakan kereta lokal dari Kediri. Sesampainya di Kediri, kita langsung mencari transportasi menuju ke Bromo. Banyak penawaran spesial dari para masyarakat lokal, tapi kita harus bijak memilih, bijak karena uang yang sedikit. Dan jangan sampai tertipu dengan harga yang murah tiba-tiba naik saat perjalanan. 


Sampai di kawasan Bromo ialah malam hari. Langsung mencari tempat penginapan saat itu juga, karena nggak ada pencarian Online yang masuk budget. Luar biasanya kita memilih sangat jauh dari kawasan Bromo nya. Sehingga kita dapat penginapan cukup murah. Langsung tidur saat itu karena capek dan harus bangun lagi jam 1 subuh untuk persiapan menuju Bromo jam 2. Sebelum tidur sudah menyewa jeep yang akan kita pakai. Sekali lagi harus ingat karena ada jeep yang bulak balik, ada yang sekali berangkat saja. Kita memilih yang sekali antar. Sehingga, kita ambil resiko pulang dari gunung harus dengan jalan kaki.

Jam 2 pagi kita di jemput jeep. Langsung di antar ke tempat paling tinggi untuk melihat sunrise di atas bromo dan semeru. Ini yang paling menabjubkan. Sampai sekitar pukul 3.30 pagi, kita riweh karena nanti sholat subuh gimana tapi tetep pengen liat sunrise. Akhirnya, memilih sunrise dulu lalu sholat subuh di tempat yang paling bersih di atas. Bagus banget alhamdulillah. Kita kesana pada saat waktu yang tepat, karena gradiasi sunrise nya begitu indah, belum lagi wedus gembel yang keluar dari Bromo dan Semeru membuat pemandangan menakjubkan selama kurang lebih satu jam. Tips nya adalah cari spot paling bagus dan mau berdesakan dengan pengunjung lain. Bodo amat ya,


Setelah itu turun dan masih di antar jeep. Hebatnya kami, jeep langsung pergi meninggalkan kami di padang pasir bromo. Kami pun naik ke puncak bromo menggunakan tangga, berfoto di sana, lalu turun lagi menyusuri padang pasir, berfoto, mencari bukit teletubies, nggak nemu, memutuskan untuk pulang. Dari sini perjalanan di mulai. Berjalan kaki berkilo kilo menuju penginapan. Menyusuri padang pasir sampai menemui jalan keluar. Dari jalan yang hanya satu itu, menyusurinya sampai pengkor menuju penginapan. Total dari berjalan kaki menghabiskan waktu 2 jam dengan istirahat dan jama’ sholat dzuhur dan ashar. Sampai di rumah langsung tidur, dan bangun menjelang magrib. 

Esok paginya, perjalanan di lanjutkan ke kota Malang. Membawa koper dan tas ransel besar, membuat punggung semakin berat. Jarang liat angkot, sampai harus nebeng ke kol buntung yang ada embe nya. Sampai di museum angkut dan taman permainan yang saya lupa namanya, nggak masuk, karena keuangan menipis alias tidak di anggarkan. Alhamdulillah saja udah nyicipin dinginya kota batu malang.

Esoknya langsung ke staisun melanjutkan perjalanan menuju Kediri. Disana tidak langsung naik kereta menuju Bandung. Harus menunggu lagi. lumayan lah untuk menyicipi Gumul alias Gerbang Paris di Kediri, dan menyewa tempat penginapan untuk sehari karena barerat bawa tas dan koper. Dan tiba akhirnya jam pulang. 



Akhirnya, perjalanan ini memang sangat melelahkan. Kalau nggak punya mental bagus akan sangat sulit menahan diri dalam mengambil keputusan. Untungnya, tetap yang paling penting adalah dokumentasi. Alhamdulillah banyak foto instagramable yang tidak mungkin tidsk untuk tidak di upload di media sosial.

Good luck, 

Selamat mencoba,

Wassalamualaikum,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More