Ngabuburit di jalan gerlong - Wisata Kuliner Terpadat di bandung



Assalamualaikum,

Ada satu hal yang paling inti dan di tunggu tunggu ketika ramadhan, yaitu Ngabuburit. Ini momen yang tidak akan pernah ada di bulan bulan lainnya. Hampir setiap keluarga pasti selalu menyempatkan waktu, minimal sekali lah ya, untuk bisa keluar bersama sambil menunggu waktu magrib. Bebas mau kemana aja. Banyak tempat yang sangat cocok untuk menghabiskan momen tersebut. Tapi, tidak untuk satu tempat ini. Yaitu, Jalan Geger Kalong Girang.

Kenapa harus sampai di tasbihkan begitu? Ini sih bukan soal baik dan buruknya. Tapi ini soal pemilihan. Saran kami adalah bagi yang tidak tinggal berdekatan dengan daerah Gerlong tersebut, alangkah baiknya mending menghindari saja, terutama di jam bada ashar hingga magrib. Setelah magrib, boleh. Bagi, yang sudah tinggal disitu mah mangga aja. Karena ya mau bagaimana lagi. Tapi, bagi yang mau merasakan tantanganya, boleh saja silahkan coba.

Fenomena ramadhan memang luar biasa. Kami menyebutnya A Magical of Ramadhan. Entah bagaimana orang orang begitu semangat menjemput rizkinya. Entah bagaimana orang orang begitu semangat menunggu waktu buka. Entah bagaimana orang orang begitu antusias di setiap sore. Selain bukan karena Allah yang mengerakan, pasti ada alasan lain. Ya alesanya pasti ini adalah bulan puasa. Bulan sukacita,
Alasan ini begitu jelas, karena dari keseharian saja, jalan sempit tempat adanya Ponpes Daarut Tauhiid ini, sudah sangat padat sekali. Apalagi momen ramadhan ini. Dari awal masuk di jalan setiabudi, sampai ke ujung pertigaanya, jalan gerlong girang ini di penuhi lautan manusia. Jam 5 adalah puncaknya. Bagi yang ga bisa tahan emosi, pasti bisa bisa buka karena saking padatnya jalur favorit masyarakat bandung utara ini. 

Sudah tak bisa di debat lagi, kalau gerlong girang adalah pusatnya kuliner bandung. Hampir, menurut kami, tak ada jalan sepadat jalan gerlong girang, yang dari awal sampe ujung isinya tukang dagang dan rumah makan. Kita coba deskripsikan sedikit. Awal masuk, sudah banyak penjual makanan yang memakai tenda, dari pecel lele sampe ayam goreng. Belum lagi ada cafe favorit mahasiswa, yang harganya duh masuk kantong pisan. Ditambah penjual musiman ramadhan. Belum lagi penjual roda seperti es cincau dan es goyobod dan baso tusuk yang sudah punya lapaknya masing-masing.

Belum sampai ke area utama jalan tersebut, sudah banyak ruko yang jadi tempat makan favorit para manusia mager yang order via go food. Dari D’besto, cafe dan ayam dengan sambal khas di tambah ramainya minimarket, sudah membuat awal masuk gerlong udah ogah maju lagi. Karena sudah padat parkir mobil dan motor di samping jalan. 

Maju sedikit ada pertigaan menuju gerlong hilir. Pertigaaan paling ramai di gerlong kerana jalan penghubung itu pun penuh dengan jajanan kuliner favorit. Contohnya Ayam Bersih Berkah. Dan daerah sebelah sini adalah area foto copyan. Jadi pasti banyak kendaraan yang terparkir yang membuat para pengguna jalan jadi repot. Di tambah lagi ngantrinya mahasiswa akhir bulan untuk dapat ayam cibarengkok. Sedih ðŸ˜­

Maju dikit lagi, jalan makin sempit, area makin padat, manusia makin bahyak. Jajanan cireng, makaroni, jus dan buah sudah melambai meminta untuk dilihat dan di beli. Sampai ke toko kue, minuman coklat dan warung baso mie ayam, dan pastinya pedagang roda juga memadati area ini. Sungguh tak berdaya kami untuk tidak membuka dompet.

Berikutnya, disini tempat keramaian paling syar’i. Karena ada Mesjid Daarut Tauhiid. Walaupun setiap jam sholat itu semua pedagang bazar DT tutup, tapi kalau bubaran, tetap saja memberikan efek padat di jalan sesempit jalan braga ini. Belum lagi konter depan masjid yang hobinya diserbu pembeli, konter jus murah tapi kuantitas edun. 

Selanjutnya melangkah ke area setelah masjid. Disini lebih banyak di dominasi oleh pedagang yang sudah punya lapaknya masing masing. Dari cafe, warteg, jus, baso, sampe tempat khusus pedagang roda sudah siap melambai lagi. Kami mungkin hanya bisa terbelanga melihat semua jikalau kantong kita kosong. Belum lagi minimarket dan keluar masuk mobil dari area perumahan bisa jadi sumber kepadatan.

Gerlong adalah pusatnya kos kosam dan asrama untuk para mahasiswa UPI, Unpas dan Enhai. Di tambah lagi para santri program dan santri karya di Daarut Tauhiid. Dan warga asli daerah tersebut. Sehingga tidak heran jika setiap sore, semua tumpah ruah di jalan sepanjang 2 km mungkin ya. Tipsnya adalah tundukan pandangan ketika melewati jalan ini, karena lapar mata lebih jahat di banding lapar perut.

Mau nyobain? Jan bawa motor ama mobil aja ya. Emosi nantinya

Jazakallah

Wassalamualaikum,


0 comments:

Post a Comment