Cara Menjadi Orang yang Zuhud

Assalamualaikum,

Rasulullah Shallallahu 'alahi Wa Sallam mengajarkan kita agar bisa melakukan amalan zuhud. Zuhud adalah amalan hati yang terdalam, dan hanya Alloh yang bisa menilainya.

Lakukanlah 3 amalan zuhud ini, agar senantiasa dicintai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :

1. Lebih meyakini bahwa rezeki yang ada, berada pada genggaman Alloh daripada meyakini apa yang ada ditangannya.

2. Apabila tertimpa musibah, maka hamba tersebut lebih mengharapkan ganjaran pahala atas musibah yang dialaminya.

3. Senantiasa memandang orang lain sama, baik orang yang memujinya maupun orang yang mencelanya, disaat dirinya berada di atas kebenaran.

Mari sahabat, kita mulai untuk sama-sama mengevaluasi hati kita, agar hati ini bisa senantiasa dicintai Alloh dan juga dicintai manusia. Dan semoga Alloh senantiasa menggolongkan kita menjadi orang-orang yang zuhud pada dunia dan juga zuhud pada apa yang ada disisi manusia. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin

Kajian Ma'rifatullah, 28 Maret 2019
KH. Abdullah Gymnastiar

Zuhud itu amalan hati. Tidak berarti setiap yang miskin itu zuhud dan yang kaya belum tentu tidak zuhud. 

3 ciri orang yang zuhud :

1.Dia lebih yakin dengan apa yang ada digenggaman Alloh daripada yang ada ditangan dia

Zuhud itu yang kesibukan dunia tidak menghalangi untuk dekat dengan Alloh tidak minder dengan kekurangan dunia.

2. Dia lebih menyukai pahala disisi Alloh

Ketika dia ditimpa musibah kepahitan dia lebih memikirkan pahala yang diberi Alloh dari kepahitan itu.

Sesuatu yang lebih manfaat yang dia miliki untuk orang lain dia lebih menyukainya, karena dia lebih suka lebih banyak kebaikan yang dia miliki.

Dihina, bagi orang yang tingkat keyakinan sudah bagus, tidak takut dengan dihina, diolok-olok, dipermalukan, difitnah, karena itu bisa menjadi manfaat, solusinya dengan PDLT (Perbaiki Diri Lakukan Terbaik). Itu akan menjadi pengugur dosa.

3.Melakukan kebenaran tidak senang karena pujian, tidak senang karena dipuji, tidak terluka karena dicaci

Urusan bagi orang yang zuhud adalah bukan urusan kita dengan mulut orang tetapi lebih dekat dengan Alloh. 

Bukan tidak boleh punya yang bagus, tapi jangan sampai merasa kita merasa mulia karena yang urusan dunia.

Kalau membeli sesuatu karena kita butuh bukan karena ingin.

Ingin diakui oleh orang lain itu menjadi salah satu perusak zuhud kita. Jangan sampai kita ingin mencari kedudukan ke orang lain dariapada mencari keridhoan Alloh. 


(QS Al Anbiya ayat 35)

كُلُّنَفْسٍذَائِقَةُالْمَوْتِۗوَنَبْلُوكُمْبِالشَّرِّوَالْخَيْرِفِتْنَةًۖوَإِلَيْنَاتُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."

Dipuji itu menimbulkan nafsu dan dipuji juga itu bisa menjadi jauh dengan Alloh.
Membaca Al Quran menurut nafsu dalam membaca surat dalam tahajud lebih baik Ar Rahman atau Al Ikhlas. Nafsu itu tidak suka yang surat panjang panjang. Hati hati yang diberi kelapangan kemudahan, itu lebih berat untuk zuhud.

Zuhud itu hidup yang membahagikan, tahan diri dari mencari pengakuan orang jangan sampai diri kita ingin mencari kedudukan disisi makhluk. Kita perlu dianggap sebagai orang baik perlu itu jadi orang baik. 

Wilayah kita menjadi orang baik yang disukai Alloh, dan kita jangan sampai kaget kalau banyak yang tidak suka dengan kita. Kita sudah sibuk oleh orang ingin diakui orang baik.

Kalau kita terbatas jangan jadi minder, karena dunia bukan alat ukur kemuliaan kita di akhirat. Lepas dari wilayah latihan zuhud itu ketika ingin mencari kedudukan dimakhluk.

Tidak ada apa apanya dengan dunia ini. Jangan merasa mulia dengan topeng dunia. 

Semoga Bermanfaat

Jazakallah

0 comments:

Post a Comment