Assalamualaikum,
Mana yang lebih baik keyakinan dulu baru ikhtiar, atau ikhtiar dulu baru yakin?
Contoh sebelum sholat, sholat dulu apa niat dulu? Sudah pasti niat terlebih dahulu baru dilanjut dengan amalnya. Niat adalah keyakinan dan itu berurusan dengan hati. Maka jangan sibuk hanya dengan amal saja tapi harus memikirkan juga apakah niat kita sudah lurus apa belum?
Kenapa Abu Bakr Ash Shiddiq menjadi Sahabat yang memiliki derajat paling tinggi di sisi Alloh? Karena saking hebatnya tingkat keyakinan Abu Bakr Ash Shiddiq kepada Alloh.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Alloh Ta’ala berfirman: "Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).”
(Muttafaqun ‘alaih)
(HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675)
Kalo kita yakin Alloh akan menolong, yakin itu Alloh pasti menolong kita. Makan ilmu yakin ini adalah ilmu yang sangat penting yang bisa memandu amal kita.
Nah pertanyaannya bagaimana cara agar kita bisa yakin?
Kita bisa percaya pada sesuatu jika ada buktinya, Sekarang bukti dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala itu sudah ada dan nyata, tapi tidak pernah kita memikirkannya dengan baik. Contoh kecilnya saja saat kita melihat diri kita, didalam tubuh kita bisa terurus dengan baik itu karena pertolongan Alloh dalam mengurusnya. Kita sering tidak pernah bertafakur mengenal Alloh padahal didalam tubuh ini saja sudah sangat jelas betapa rumitnya urusan tubuh ini yang Alloh urus, di atur dan terselesaikan secara sempurna.
Maka seharusnya saat melihat diri ini, kita merasa takjub kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala karena memang seluruh tubuh ini adalah ciptaan dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Assalamualaikum,
Dan kitapun harus yakin bahwa suatu saat Alloh bisa saja mengambil tubuh ini dan kita harus tetap bersyukur dengan apapun yang terjadi dengan tubuh kita.
Selain Sholat dan amal-amal lain ini yang harus kita fikirkan yaitu bertafakur tentang kekuasaan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Jadi saat kita lihat makanan saja seharusnya kita bertafakur, karena seluruh makanan yang ada di rumah kita itu sangatlah rumit hingga menjadi makanan, bagaimana bisa kita mengumpulkan semua bahan makanannya jika dilakukan sendiri. Nasi ditanam di sawah mana, ikan ditangkap dilaut mana, sangat susah sekali jika kita harus mengumpulkan semuanya satu persatu. Tapi dengan mudahnya Alloh takdirkan ada di meja makan kita.
Maka setiap kali kita mikir harus jadi dzikir, karena gelisah itu saat kita mikir tetapi tidak dibarengi dengan dzikir.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ
inna fii kholqis-samaawaati wal-ardhi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la`aayaatil li`ulil-albaab
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi orang yang berakal,"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 190)
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
allaziina yazkuruunalloha qiyaamaw wa qu'uudaw wa 'alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fii kholqis-samaawaati wal-ardh, robbanaa maa kholaqta haazaa baathilaa, sub-haanaka fa qinaa 'azaaban-naar
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 191)
Jadi seharusnya orang yang berakal adalah orang yang paling banyak berdizir kepada Alloh, karena mau sebagus apapun IQ nya tapi jika tidak mengenal Alloh itu bisa jadi kurang manfaat.
Maka sejatinya kita harus yakin kepada Alloh disetiap saat. Dan kita harus minta kepada Alloh agar diberikan hati yang yakin kepada Alloh karena insyaallah dengan keyakinan itulah yang akan mengantarkan sholat jadi khusyuk, amal jadi ikhlas akhlak jadi indah, dalam urusan muamalah pun jadi terhormat karena dengan keyakinan lah sumber dari syariat.
Wassalamualaikum,
(Resume Kajian Aa Gym)
0 comments:
Post a Comment