Tentang Hari Buruh Internasional di Indonesia (May Day Celebration)




Assalamualaikum, 

Dari Amerika, ke seluruh Dunia. Dari demo di Amerika jadi demo di seluruh dunia. Dari kemarahan buruh di Amerka jadi kemarahan buruh di seluruh dunia. Itulah sejarah singkatnya. Kalau mau di katakan kenapa May Day ada, ya karena ada demo di Amerika. Tau Amerika negara adidaya, dan sangat berpengaruh, jadi nular ke seluruh dunia. Hasilnya, di Indonesia, hampir tiap tahun selalu ada demo buruh di tanggal hari ini, 1 Mei. Hampir tidak pernah ada acara lain selain demonstrasi untuk memperingati hari bersejarah bagi para buruh tersebut.

Secara singkat, May Day seharusnya jadi harinya para buruh, para pekerja yang bekerja di pabrik. Sebenarnya, bisa dilakukan dengan cara yang lebih indah misalnya dengan syukuran atau dengan cukup berkumpul. Tapi, setiap tahun, walaupun libur, kita harus mencari jalan alternatif lain kalau melewati aksi demo para buruh. Bertahun-tahun kebelakang, sering kta lihat aksi para buruh meminta kepada pemerintah agar para buruh sejahtera, di naikkan gajinya alias UMR nya. Namun, penyelesaian sepertinya sulir sekali di lakukan, karena tiap tahun demo nya masih terus berlanjut.

Sampai pada tahun ini, aksi demo buruh selalu menjadi pemberitaan utama di seluruh media baik televisi ataupun internet. Tak ada hal lain selain aksi para buruh dan pastinya demonstrasi. DIi Bandung sendiri, aksi long march di lakukan di sekitaran gedung sate. Teriakan dan lantunan yel para buruh terdengar hingga radius 1 km. Pakaian warna warni dari beberapa serikat pun menjadi pemandangan indah hari ini.

Tuntutan demi tuntutan di lantangkan. Dari mulai kenaikan upah, permintaan bus antar jemput dan penambahan rusunawa menjadi hal utama yang diinginkan para buruh saat ini. Tuntutan yang selalu di lantangkan meminta perbaikan tiap tahun. Buruh sepertinya harus di spesialkan karena mereka sedang merayakan hari spesial mereka. Namun, sayang, pemerintah seperti membiasakan ‘demo’ ini hanya seperti demo biasa. Jadi, tak banyak yang bisa kita lihat terkait solusi yang di ambil. Setelah demo, tak ada perwakilan pemerintah. Mungkin menikmati hari libur. Baru di respon di hari lain. Sementara hari ini, kemacetan dan kebersihan menjadi tanggung jawab siapa? 

Sepertinya peringatan May Day ini harus banyak evaluasi. Kita bisa menjadikan hari ‘ulang tahun’ para buruh ini benar-benar spesial dan dinikmati semua pihak. Bukan menjadi tempat mengadu setahun sekali, karena protes bisa di laksanakan setiap hari dan kapan saja. Jadi, mungkin, May Day bisa menjadi momentum bersatunya para buruh di seluruh dunia dengan kegiatan yang lebih positif. Semoga,

Jazakallah,


Wassalamualaikum,

0 comments:

Post a Comment