Kunci Menjadi Seorang Pemimpin

Assalamualaikum, 

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi, semakin kuat pengaruh seseorang, semakin kuat kepemimpinannya. Kepemimpinan itu mengajak orang punya cita-cita yang sama dan bisa menggerakkan orang meraih cita-cita. Dan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam hanya dalam tempo 23 tahun, yang tadinya menuhankan berhala berubah menjadi hanya menuhankan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Yang tadinya kemuliaan diukur dengan topeng duniawi (harta, pangkat, jabatan, kedudukan) dipindahkan alat ukur kemuliaan kepada isi yaitu ketakwaan.

4 Kunci Kepemimpinan (leadership) dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

1. SHIDDIQ
Rasulullah itu konsisten dalam kebenaran, niatnya benar, ucapannya benar, sikapnya benar, keputusannya benar, berjuang untuk kebenaran dan menginginkan kebenaran. Jadi tidak ada bohong, dusta, dzolim, karena itu bertentangan dengan sifat shiddiq.

Kegagalan seorang pemimpin:
1. Kepemimpinan itu akan rontok karena dia lebih bersenang-senang dengan jabatan kepemimpinannya daripada bersusah-payah melayani. Karena dalam islam, pemimpin satu kaum itu pelayan.
2. Dia lebih senang memikirkan apa yang akan di dapat.
3. No Action Talk Only, kebanyakan ngomong, kebanyakan janji, kebanyak teori tanpa bukti.

Kepemimpinan dibagi 5:
1. Pemimpin Wajib
Pemimpin yang wajib itu, adanya dicintai karena dia punya dua hal yaitu profesionalisme dan memiliki hati yang baik.
2. Pemimpin Sunnah
Dia bagus kerjanya, tapi kurang pakai hati. Jadi kalau dia ada, urusan menjadi bagus tetapi kalau dia tidak ada, tidak merasa kehilangan.
3. Pemimpin Mubah
Dia ada atau tidak ada, tidak berpengaruh sama sekali.
4. Pemimpin Makruh
Kalau ada bermasalah, urusan jadi kacau. Jika tidak ada malah menjadi bagus.
5. Pemimpin Haram
Pemimpin yang memang sangat tidak diharapkan kehadirannya.

Pemimpin yang paling bagus adalah pemimpin yang dirindukan kehadirannya. Dan pemimpin yang seperti ini tidak jauh dari niatnya benar dan hatinya benar.

2. AMANAH
Amanah adalah kemampuan seseorang dalam bertanggungjawab. Pemimpin yang bertanggungjawab adalah pemimpin yang pengorbanannya paling besar.

3. TABLIGH
Mempunyai kemampuan menyampaikan dengan baik dan benar.

4. FATHONAH
Fathonah adalah smart, orang yang bisa menggunakan kecerdasan dengan efektif dan efisien menjadi orang yang profesional dan bijaksana.

Q.S At-Taubah ayat 128

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

Rasulullah itu sangat peka terhadap penderitaan orang lain, sehingga Rasulullah tidak pernah bersenang-senang karena bagaimana bisa bersenang-senang sedang banyak umatnya yang kelaparan dan kesusahan.

Seharusnya menjadi pemimpin seperti itu, semakin peka terhadap kesusahan dan penderitaan rakyatnya semakin berkualitas kepemimpinannya. Pemimpin yang tidak peka tidak akan peduli, tidak akan mau berbuat dan tidak mau berjuang.

3 LANDASAN MORAL:

1. Empati
Kita harus memiliki sifat empati, meraba perasaan orang lain. Kita harus peka terhadap keadaan orang lain. Empati untuk menjaga orang lain agar tidak rusak amalnya.

2. Sangat menginginkan kebaikan bagi orang lain
Pemimpin itu harus sabar, berpikir untuk kebaikan orang lain yang dipimpinnya.
Prinsip perubahan itu:
1. Keteladanan
2. Dididik supaya tahu
3. Pelatihan supaya bisa
4. Pembinaan supaya konsisten

3. Melimpahnya kasih sayang
Seorang pemimpin harusnya berhati lembut, penuh kasih sayang. Karena kepemimpinan yang asli itu ada di dalam hati orang yang dipimpin, jadi seorang pemimpin harus bisa menembus sampai ke hati orang yang dipimpinnya.


Ada motivasi, ada manipulasi. Kalau manipulasi itu patuh tapi hatinya tidak. Tapi kalau motivasi itu patuh bersama hatinya.

Wassalamualaikum,

0 comments:

Post a Comment