Pakai Hati

Assalamualaikum,

Alloh melihat hati dan amal kita

 أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَ رِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin radhiyallahu ‘anhu, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” (HR. Muslim)


Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Alloh ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Alloh Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Kita sering berkata dan berbuat itu kurang pakai hati,  contohnya saja saat mengucapkan salam ada yang mengucapkannya biasa saja ada orang yang mengucapkannya dari hati sehingga orang yang mendengarnya merasakan doa dari kita. 

Sebetulnya inilah yang di contohkan Rasulullah ﷺ, mengapa beliau telah wafat 1400 tahun lebih yang lalu,  masih ada di hati kita.  Ribuan taun, ribuan kilometer, karena beliau melakukan apapun pakai hati. 

Beliau menyapa pakai hati, Beliau bicara pakai hati, benar mulutnya menyampaikan, tangannya, tapi semuanya bersumber  dari hati. Hati yang ikhlas, dan hati yang penuh kasih sayang. 

Ini adalah kekuatan dan potensi terbesar dari manusia,  yaitu kasih sayang. Hewan saja memiliki insting untuk menyayangi sesuatu makanya kita manusia yang menyayangi dengan ilmu harus lah lebih baik. 


   أَلآ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَالْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلآ وَهِيَالْقَلْبُ

“Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh. Jika rusak, rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah kalbu (jantung).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Semua perbuatan kita pasti tergantung dengan hati kita,  mari kita lakukan sesuatu dengan hati niatkan jadi doa,  agar apa yang kita lakukan menjadi kebaikan. 

Jadi tanpa kita sadari kita bicara banyak sekali dengan postur tubuh kita, dengan nada. Potensi terbesar pada manusia adalah hati nurani. Akal memang mahal, tapi akal tanpa hati bisa jadi penjahat, bahaya. 

Ayo saudaraku, kita melakukan apapun pakai hati,  berterima kasih pakai hati, meminta maaf pakai hati, mulut mah tetap bicara, akan tetapi ada rasanya di hati ini. Menghormat orang pakai hati, apalagi bicara sing pakai hati, kalau bicara pakai hati bisa tembus ke hati. Maksud pakai hati di sini itu ikut rasanya di sini (hati). Kenapa ada video wanita yang dipeluk oleh singa?  Itu adalah karena wanita itu memakai hati dan singa merasakan hati wanita tersebut. Sampai tumbuhlah kasih sayang diantara keduanya. 

Segala sesuatu yang kita lakukan,  mari kita rasa rasakan,  usahakan semua perbuatannya pakai hati. Minimal niatkan lillahita'ala.


Niat ikhlas itu ada tiga tempatnya, sebelum beramal, ketika beramal, setelah beramal. Kalau sebelum beramal dibesarkannya Roja',  ketika sedang beramal Roja' dan khauf harus seimbang, harap dan takut, berharap diterima, dan takut amal saya tidak di terima. Tapi sesudah selesai beramal, yang di besarkan adalah khauf (takut), "saya harus jaga nih, jangan sampai pahala saya hangus." 

Wassalamualaikum,

0 comments:

Post a Comment