Kenapa kita harus berniat?



Assalamualaikum, 

Dulu, sering dikasih tau tentang niat. Pokonya kalau mau sholat wajib niat dulu. Almarhum Bapak mengingatkan. Saat itu, bapak menerangkan kalau kita wajib berniat Karena masih innocent, ya di turutin saja titah bapak. Sampai sekrang selalu berniat kalau mau melaksanakan sholat. Masalahnya, bukan karena saya NU, tapi karena yang kami rasakan, setalah berniat, sholat jadi lebih plong. Itu baru di ibadah sholat. 

Kalau kami pelajari lebih jauh lagi, ternyata setiap perbuatan itu harus berdasarka niat kita. Bahkan, ada hadisnya. Tanpa niat, perbuatan itu menjadi tidak sungguh-sungguh. Hasilnya pun tidak terlalu memuaskan. Sehingga, pentingnya the power of intention tersebut. Masalahnya, masih banyak yang meragukan kalau niat mah tidak menjadi sangat penting untuk di lakukan. Cukup lakukan kegiatan tersebut dan selesai. Begitu. Tapi, kami sekarang punya bukti dan uji klinis secara ilmiah yang sangat bermanfaat kenapa niat itu menjadi hal penting yang wajib dilakukan sebelum kita melakukan hal apapun. 

Berikut adalah 3 perubahan dalam tubuh dengan kita berniat: (Berdasarkan Kajian MQ Pagi bersama Dr Asep, Sabtu, 13 April 2019)
  1. Perubahan Pengendalian Sistem Saraf
Ketika seseorang meniatkan sesuatu, maka saraf tersebut akan berkonsentrasi pada indra-indra yang kita miliki. Tahu ya panca indra ada 5. Contohnya simple, ketika kita berniat untuk berwudhu, maka files yang ada di otak kita secara otomatis akan langsung mencari indeks, dimana tempat wudhu, bagaimana tata aturan wudhu, yang membatalkan wudhu, bagaimana air yang suci dan menyucikan, dan data data lainnya. Bahkan sampai kita melintingkan pakaian kita saat wudhu pun itu terjadi tanpa kita sadari. Karena saraf sudah langsung mengindeks di otak kita saat kita berniat mau wudhu. Makin kuat niat kita, maka data tersebut akan datang dan dilakukan dengan cepat. Artinya, seluruh saraf yang menggerakan panca indra tersebut akan bergerak pada niat yang sudah kita azzamkan. 
  1. Perubahan Pengondisian Sistem Hormonal
Nah, perlu kita ketahui bahwa pengendali tubuh yang berpusat dari otak itu tidak hanya melalui sistem saraf. Pengendali utama lainnya ialah melalui sistem hormonal. Contohnya kita lihat dari shaum dan yang kelaparan. Orang yang berniat shaum akan berbeda level laparnya dengan yang memang mereka tidak makan seharian. Kalau tubuh itu tidak masuk makanan karena kelaparan, maka enzim enzim pencernaan tetap keluar. Hormon-hormon yang kaitanya dengan cairan empedu dengan pergerakan mortilitas usus, sistem pencernaan dari atas sampai bawah, itu semuanya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Itu terjadi karena tubuh masih berharap masuknya makanan dan asupan lainnya. Namun, berbeda dengan bila kita tidak akan makan dan minum dengan niat shaum, apalagi kalau niatnya sangat kuat, maka pengeluaran asam lambung ke dalam rongga lambung itu akan sangat jauh menurun. Bahkan, sistem pencernaan yang tadinya sangat berharap makanan masuk, itu jauh akan menurun hanya karena niat shaum yang sudah kita azzamkan tanpa kita sadari. Ini dikuatkan dengan sebuah penelitian di Cairo University, Mesir, yang meneliti tentang sesorang yang kelaparan dan seseorang yang tidak makan karena shaum. Hasilnya adalah ada perbedaan mukosa atau dinding lambung antara keduanya. Yang berniat shaum sama sekali tidak terlihat kerusakan yang terjadi di mukosa tersebut. Kebalikannya, pada yang kelaparan terjadi kerusakan yang terjadi di mukosa atau dinding lambungnya. Padahal. secara logika, mereka berdua tidak makan dan tidak minum. Faktor pembedanya adalah karena ada faktor niat. 
  1. Perubahan Pengondisian Sistem Otonom
Sistem otonom itu adalah sistem tubuh yang sudah Allah ciptakan tanpa kita minta. Contoh adalah ketika kita berkedip. Kita nggak ada kerjaan pan menghitung jumlah berapa kita berkedip. Itu sudah otomatis di ciptakan Allah. Sistem ini erat kaitannya dengan sistem alam bawah sadar kita yang terbentuk dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Nah, alam bawah sadar kita ini ternyata mengendalikan 40% apa yang kita lakukan sehari-hari. Contohnya, saat kita mau berangkat ke sekolah atau tempat kerja. Sudah otomatis pasti ngeluarin motor, manasin motor, pake jaket, pake sarung tangan, maju, bellok kanan, belok kiri. Dan itu terjadi karena dari kebiasaan yang sudah kita lakukan sehari-hari. Dan sudah menjadi otomatis terekam di otak kita. Karena sistem otonom itu bisa kita kondisikan sendiri, maka sangat wajar kalau seseorang terbiasa dengan keburukan, maka akan selalu berbuat keburukan. Jika sering berbuat kebaikan, berarti sistem otonom yang terjadi adalah kebiasaan yang selalu berbuat kebaikan. Dan itu akan kembali lagi ke niat. Jika niat kita dalam melakukan sesuatu itu buruk maka apa yang kita lakukan sehari hari adalah keburukan. Begitu sebaliknya. Subhanallah,

Dilihat dari tiga perubahan itu membuktikan bahwa pentingnya atau hebatnya the power of intention alias Niat seseorang dalam melakukan sesuatu. Tanpa niat,semuanya tidak akan berjalan dengan lancar. Sistem-sistem dalam tubuh tidak akan membantu. Jadi, kenapa kalau melakukan sesuatu tanpa niat jadinya asa haroream, karena sistem dalam tubuh pun tidak mendukung. Baru ngeh kerasa sekrang,

Jadi, Niatkan selalu yang baik dalam setiap kegiatan dan aktivitas, insyaallah hasilnya pun akan baik,

Jazakallah,


Wassalamualaikum,

0 comments:

Post a Comment