Assalamualaikum,
Mari kita coba cermati
2+2=4
4+4=8
8+8=16
16+16=32
32+32=62
62+62=124
Apa yang terpikir?
Salah?
Itulah manusia, sebanyak apapun yang benar tapi yang di pikirnya yang salah saja. Mengerti?
Apakah ada yang mengatakan "itu semuanya betul, kecuali itu aja tuh 32+32 harusnya 64" . Tetapi semua mikirnya itu salah, yang betul tidak ada satupun yang mengomentari, nah inilah kehidupan. Makanya ada perumpamaan "nila setitik, rusak susu sebelanga!"
1. Kita harus siap dengan kenyataan seperti ini, kita tidak bisa komplain bahwa orang itu memang lebih fokus terhadap kekurangan dan kesalahan. Tapi kita tidak bisa tuh melihat sebuah kebaikan itu seperti sesuatu yang harus di terimakasihi, kita menganggap orang berbuat baik itu normal, padahal justru kebaikan orang juga harus kita hargai baru itu adil. Kebaikan kita syukuri kesalahan kita perbaiki, nah kita baru fokus melihat kesalahan orang.
Nafsu itu suka nya itu, sibuk menyalahkan. Dan yang lebih repot lagi dengan nila setitik itu, rusak semua kebaikan yang dilakukan. Kita tidak boleh begitu. orang lain mungkin begitu ke kita. karena urusan kita berbuat baik buat untuk pengakuan orang, urusan kita be buat baik adalah amal sholeh kita.
Kalau ada orang yang berbuat seperti itu ke kita, tidak apa-apa. Karena tujuan kita memang bukan di hargai orang, tujuan kita adalah amal kita di terima oleh Alloh, alat ukurnya ada sakit tidak di hati.
Allah SWT berfirman:
يُؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
"Alloh memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 269)
Nah begitulah, mari kita menikmati hidup dengan banyak tafakur. Jangan sampai di perbudak perasaan, dan kalau hati sudah sangat tidak nyaman, itu alarm dari Alloh ada yang tidak beres di dalam cara berpikir kita.
Wassalamualaikum,
(Resume Kajian Aa Gym)
(Resume Kajian Aa Gym)