Assalamualaikum,
Semoga Alloh yang maha menatap, menggolongkan kita menjadi orang yang selalu merasa ditatap Alloh.
sehingga, tidak ada tempat bagi kita untuk bisa melakukan maksiat tanpa dilihat Alloh.
Semoga Alloh yang maha mendengar, menggolongkan kita menjadi orang yang senantiasa merasa didengar Alloh. Sehingga setiap bicara sangat kita perhitungkan. Karena orang bisa celaka karena lisannya, dan celakanya lisan karena belum yakin bahwa Alloh maha mendengar setiap perkataan. Dan mudah-mudahan Alloh mengaruniakan kepada kita Akhlaqul Karimah, Akhlaq yang mulia karena itulah yang menjadi tujuan mengapa Rasululloh di utus oleh Alloh ke Bumi.
"Sesungguhnya Aku diutus ke Bumi hanya karena untuk menyempurnakan kemuliaan Akhlaq."
Ketika di tanya oleh sahabat, " Yaa Rasululloh, siapa kah mukmin yang paling Afdhal iman nya?", lalu di jawab oleh Rasululloh "Orang yang paling mulia Akhlaq nya."
Rasulullah adalah orang yang paling paham Islam, dan paling indah Akhlaqnya, Rosulullah adalah orang yang paling kuat imannya dan paling mulia Akhlaqnya, Rosulullah adalah orang yang paling bagus ibadahnya dan hasilnya mulia Akhlaqnya.
Intinya adalah kita bisa lembut kalau kita memiliki jiwa pengasih dan penyayang. Ingat dalam perbuatan apapun kita selalu mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim , ada agama yang selalu mengatakan kasih, kita kasih sayang Rahmatan Lil'alamin .
Orang yang Qoriibin adalah orang yang dekat, akrab, supel, hangat. Jadi Rosulullah Salallohu 'Alaihi wasallam itusangat menyenangkan bagi siapapun yang berjumpa dengan beliau. Walaupun beliau seorang Rosul, kedudukannya sangat tinggi, tapi beliau tidak jaga jarak. Rosulullah Salallohu 'Alaihi wasallam kalau datang tamu, beliau full agensinya. Menghadapnya juga ke tamu, raut mukanya ke tamu, pikirannya ke tamu, hatinya ke tamu. Jadi walaupun beberapa menit pertemuan itu, orang yang sudah berjumpa dengan Nabi, itu pulangnya pikirannya hampir sama. Tau apa pikirannya?
"Saya adalah orang yang paling utama dihadapan Rosul."
4 Golongan Yang Haram Disentuh Api Neraka
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ،ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻤَﻦْ ﺗُﺤَﺮَّﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻫَﻴِّﻦٍ، ﻟَﻴِّﻦٍ، ﻗَﺮِﻳﺐٍ، ﺳَﻬْﻞٍ.
Nabi Saw berkata, “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) neraka..? Para sahabat berkata, “Iya, wahai Rasulallah..!!! Beliau menjawab, “(Haram tersentuh api neraka) orang yang Hayyin, Layyin, Qorib, Sahl.”
(HR. At Tirmidzi & Ibnu Hibban
Hadist shohih di dalam kitab sunan At Tirmidzi bab صفة القيامة والرقائق والورع عن رسول الله صلى الله عليه وسلم nomor 2488 dan juga di musnad ahmad hadiat nomor 3938 )
-Hayyin.
Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan dzahir maupun batin. Tidak labil gampang marah, grusah-grusuh dalam segala hal, penuh pertimbangan. Tidak gampangan memaki, melaknat dan ngamuk tersulut berita yang sampai padanya.
Teduh jiwanya…
-Layyin.
Orang yang lembut dan kalem, baik dalam bertutur-kata atau berbuat. Tidak kasar, main cantik sesuai aturan, tidak semaunya sendiri, segalanya tertata rapi. Tidak galak yang suka memarahi orang yang berbeda berbeda pendapat denganya. Identik tidak suka melakukan pemaksaan pendapat. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk saudaranya sesama muslim.
-Qorib.
Bahasa jawanya “gati”, sunda “deudeuh” akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan orang bagi yang mengajak bicara. Tidak acuh tak acuh, cuek-bebek, gampang berpaling. Biasanya murah senyum jika bertemu dan wajahnya berseri-seri dan enak dipandang. Mudah untuk diajak berteman.
-Sahl.
Orang yang gampangan, tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan membuat orang lain lari dan menghindar.
💧 Keempat kata memiliki makna yang mirip, sama dan saling melengkapi dalam bingkai Akhlakul Karimah.
💧 Semoga kita termasuk semua golongan tersebut diatas…Aamiin.
اللهم كما احسنت خلقي فأحسن خلقي…
“Ya Allah sebagaimana Engkau telah menciptakanku dengan baik maka perbaikilah akhlakku.”…Aamiin.
Jadi masing-masing orang itu merasa, saya yang paling utama, karena Rosulullah mengutamakan setiap orang. Mau salaman saja, Rosul salaman duluan tangannya, dan tidak melepas sebelum dilepas oleh yang di salami. Beliau kalau ada tamu, beliau tidak berbalik sebelum tamunya pergi, jadi setiap orang itu merasa paling utama. Jadi inilah Qoriibin.
Wassalamualaikum,