Assalamualaikum,
Yang paling membahayakan dalam hidup kita adalah lewat dosa, kesalahan, kekurangan diri sendiri yang tidak kita akui, sadari, perbaiki dan kita tobati. Karena tidak ada yang paling mengancam dalam hidup kita selain keburukan dari diri kita sendiri.
Maka yang paling penting di dalam bulan Ramadhan ini. Jika kita ingin mendapatkan ampunan Alloh, maka kita harus perbanyak tobat. Dan tobat tidak akan pernah terjadi bagi orang yang tidak mengenal dosa dan kesalahan dirinya sendiri.
Berikut Adalah 5 teknik, untuk mengetahui kekurangan diri :
1. Kita harus jujur kepada diri
Selaib i'tikaf kita pun perlu menulis beragam kekurangan dan kesalahan kita termasuk aib-aib yang kita sembunyikan. Tulislah tanpa harus diketahui orang lain dan dengan sejujur - jujurnya, cukup antara kita dan Alloh saja Yang Maha Tau.
Kemudian tulis setiap kebaikan kita sejujurnya.
Setelahnya silahkan periksa berapa banyak keburukan dan kesalahan kita, kemudian bandingkan dengan kebaikan versi kita.
Kalau kita jujur, sangat tidak seimbang karena kebaikan kitapun rata-rara belum tentu ikhlas.
Andai kita sudah tahu siapa diri kita. Tidak akan lagi mendambakan pujian karena pujian sama sekali tidak cocok dengan keadaan kita sesungguhnya. Dan caci maki juga tidak akan melukai kita karena caci maki orang itu sangatlah sederhana, dibandingkan dengan kebusukan kita yang sesungguhnya.
Jika kita tidak melewati pase ini sulit sekali untuk kita bisa mengeluarkan air mata tobat.
2. Miliki cermin diri
Yaitu dengan orang orang terdekat bagi hidup kita. Yaitu pasangan hidup, orang tua, sahabat terdekat dan orang lain yang dekat kepada kita. Mereka adalah orang yang syariatnya lebih banyak tau tentang kita dibanding dengan orang lain.
Maka berbahagialah yang memiliki pasangan hidup karena bisa memperlihatkan kesalahnya untuk diperbaiki.
Yang paling berbahaya adalah hanya bisa sibuk memuji, seperti saat kita buang angin, tercium bau tapi kita sibuk mengatakan bahwa itu harum sehingga kita tertipu merasa harum padahal aslinya bau.
Jauh lebih baik dihujani kritik meskipun pedas, tetapi membuat kita menjadi baik dibanding pujian yang manis yang membuat kita tetap dalam keadaan buruk.
3. Kita harus memiliki guru
Kita harus memiliki guru, orang - orang yang lebih baik kualitas ilmu, iman dan amalnya sehingga kita bisa belajar. Karena jika orang tidak memiliki standar yang lebih bagus sebagai pebanding dirinya maka orang itu akan terkecoh.
Karena jika kita bergaul dengan orang yang kurang baik dan akhlaknya lebih buruk dari pada kita, maka kita seakan sudah menjadi lebih baik. Tapi jika kita bertemu dengan seorang yang lebih sholeh maka kita akan tahu kekurangan kita dan itu akan membuat kita termotivasi.
agar kita bisa belajar, karena jika kita bertemu dengan orang yang lebih sholeh maka kita bisa belajar bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Manfaatkan orang yang bersikap kurang baik kepada kita.
Alloh akan menggerakan orang orang yang bersikap kurang baik kepada kita. Mereka punya energi lebih untuk mencari aib dan kekurangan diri kita. Itu adalah nikmat dari Alloh.
Nikmat bahwasanya kita jadi tau apa kesalahan kita, nikmat kita bisa dapat pelajaran tentang sikap buruk orang, nikmat kita bisa evaluasi diri, nikmat kita bisa memaafkan, nikmat bisa membalaskan keburukan dengan cara yang lebih baik.
Rezeki dan karunia Alloh kepada kita itu tidak akan pernah terhalang oleh orang orang yang tidak menyukai hidup kita.
5. Tafakuri fenomena yang terjadi
Setiap kita melihat berita dan informasi, saat berkumpul dengan teman, saat melihat sikap orang lain, setiap kejadian yang terekam oleh pandangan, pendengaran, perasaan kita itu adalah ilmu dari Alloh untuk kita bisa evaluasi diri.
Banyak sekali disekitar kita disetiap saat selalu ada informasi untuk kita agar bisa mengevaluasi diri.
Andai kata, kita gigih dalam memperbaiki diri dan memohon ampunan dari Alloh jangan heran setelah Ramadhan ini kita akan melesat menjadi orang yang jauh lebih baik. Karena inti dari bulan Ramadhan ini adalah memperbaiki diri.
Doa agar bisa tobat dan bisa mensucikan diri.
Allahummaj’alni minat tawwabina, waj’alni minal mutatahhirina waj’alni min ‘ibadikas-salihina.
"Ya Alloh, jadikanlah aku orang yang ahli taubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”
__________
Hikmah Aa saat sedang di Masjidil Haram
Sesudah kajian Aa berasama jamaah, Aa lalu menuju ke Masjidil Haram namun ternyata penuh sehingga Aa kebagian di basement dan dibawah eskalator. Ternyata ada seorang bapak-bapak yang sedang baca Al Quran. Setelahnya kita berdiskusi sebentar.
"Aa, kenapa Aa ada disini? " beliau bertanya.
"yaa saya disini pasti ada rencana Alloh ketemu dengan bapak, tidak ada kejadian yang kebetulan. Bapak siapa? "kata Aa
*katakanlah seseorang dari bekasi
"Bapak sedang Umroh disini selama satu bulan penuh dan ini umroh yang ke-4 kalinya bersama istri dan ibu" jawab beliau
Terbesit didalam pikiran, luar biasa sekali bapak ini, pasti kaya raya untuk umroh selama satu bulan pasti mahal biayanya.
"Saya ini adalah seorang pedagang makanan dan punya warung makan." sebut beliau
Terbesit juga pasti warungnya besar dan sebuah rumah makan besar tapi ternyata tidak, beliau hanya memiliki warung kecil saja yang ternyata adalah warung nasi padang yang masih mengontrak dan ditutup saat bulan Ramadhan.
"cukup 11 bulan saya bekerja, lalu sebulan saya tutup untuk berangkat ke tanah suci" ujar beliau
Masyaallah, ini takdir Alloh yang telah mengatur adanya pertemuan Aa dengan beliau ini. Sahabat yang sedang bersama Aa pun terhenyak sesudah mendengar pembicaraan tersebut.
Keuntungan yang tidak seberapa dikumpulkan agar bisa menyempurnakan bekal pulangnya. Masyaallah
Jazakallah,
Wassalamualaikum,
(Resume Kajian Aa Gym)
(Resume Kajian Aa Gym)