Assalamualaikum,
Kajian Kitab Al-Hikam No. 134
"Jika Alloh akan menunjukan karunia-Nya kepadamu, maka ia yang akan menjadikan dan menamakan amal itu perbuatanmu."
Kita saat berbuat baik itu sebetulnya yang berbuat baik itu adalah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Misalkan saat kita bersedekah yang menyiapkan uangnya adalah Alloh, yang mempertemukan kita dengan ladang sedekah adalah Alloh, yang membuat kita berniat untuk bersedekah pun adalah Alloh.
Jadi sebetulnya Alloh akan memberi kepada hambanya dan kita ini sedang diuji sedang menjadi jalan kebaikan untuk orang lain.
Maka sebetulnya belum selesai jika kita hanya bersedekah saja.
Contohnya saat Alloh ingin memberi rezeki kepada anak yatim, syariatnya lewat kita sebagai ujian. Kalau kita merasa "saya" yang bersedekah, maka akan hilang 3 hal;
1. Hilang ketenangan batinnya
2. Hilang kemuliaannya
3. Hilang ganjaran & keselamatannya.
Maka Sebelum beramal kita harus niat untuk beramal terlebih dahulu, kita pun harus berusaha keras untuk beramal, sempurnakan ikhtiar dan kalau sudah jadi amal kita harus "menghilang". Karena sesungguhnya semuanya hanyalah perbuatan Alloh. Dan jika kita sudah "menghilang" dari merasa beramal maka akan dicatatkan menjadi amal kita.
Maka yang harus kita pikirkan adalah untuk selalu berniat baik, selalu berusaha keras untuk berbuat baik, sempurnakan ikhtiar dan jika sudah melalukan maka sudah saja, kita hanya mengharap ridho dari Alloh saja.
Karena sejatinya kita berbuat baik kepada orang lain itu adalah jalan kebaikan dari Alloh kepada orang tersebut. Maka yang harus kita lakukan hanya menjaga niat, menjaga tutur kata, dan menjaga perilaku & berharap agar amal yang kita lakukan bisa mendapat ridho dari Alloh.
Kajian Kitab Al Hikam No 135
"Tiada batas akhirnya, kejelekanmu jika Alloh mengembalikan engkau kepada kekuatan usaha daya upayamu sendiri, dan tidak ada habisnya kebaikanmu jika Alloh memperlihatkan kemurahannya kepada dirimu".
la haula wala quwata illa billah
Kita tidak bisa taat tanpa pertolongan Alloh & kita tidak bisa kita menghindari maksiat tanpa pertolongan Alloh. Tidak ada habisnya kejelekan kita jika tanpa adanya pertolongan Alloh. Maka seharusnya hidup itu hanya mengharap, bergantung hanya kepada Alloh saja.
Yang kita punya sebagai manusia hanyalah dosa, makanya jangan sok berjasa, karena jika tanpa adanya peetolongan Alloh, kita tidak akan ada apa apanya.
Pasangan dari ikhlas itu adalah tawakal.
Ikhlas itu tidak mengharapkan sedikit pun selain hanya berharap kepada Alloh, dan tawakal itu adalah tidak meminta pertolongan sedikit pun selain meminta pertolongan hanya kepada Alloh.
Maka didalam hidup ini, kita pasrahkan saja sepenuhnya hanya kepada Alloh, maka kita akan dijamin oleh pertolongan Alloh.
Dan bagaimana jika ingin memiliki sifat tawakal?
Kita harus berniat & berlatih untuk tidak berharap apapun kepada makhluk. Tidak perlu ingin dihargai, dipuji, dikasihani kepada makhluk, cukup berharap kepada Alloh saja.
Ciri orang yang dimudahkan untuk hijrah itu adalah saat dimudahkan untuk belajar agama.
Alloh SWT berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَاشْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)
Berhentilah berharap dari makhluk, pasti akan diberikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita perlukan
Wassalamualaikum,